Usai Bermain Game Online. Paket Internetnya Habis, Pemuda Ini Gantung Diri
Seorang anak muda di Jorong Pekonina, Nagari Pekoni Alam Pauh Duo, Solok Selatan Sumatera Barat gantung diri didepan pintu kamarnya, Jumat (3/7/2020).
Anak muda lajang yang gantung diri itu bernama Nanda Setiawan (18) pengangguran terlihat kaku dengan seutas tali plastik melilit lehernya dengan kaki terlipat diatas lantai, tanpa baju hanya celana panjang jeans biru.
Awal mula ditemukan, disaat orang tuanya Asni (35) pulang dari Lubuk Malako sekitar pukul 10.00 Wib disaat pintu rumahnya terkunci dan diketuk-ketuk tak kunjung dibuka.
Penasaran tidak ada yang membuka, ibu muda itu mencoba mendorong pintu dengan sekuat tenaga, sehingga pintu terbuka, berjalan lima langkah, Ibu Asni terkejut melihat sosok manusia sudah tergantung didepan pintu kamar.
Lantas sang Ibu histeris keluar sambil minta tolong, warga yang ada di sekitar rumahnya langsung berhamburan, dan kepala jorong pekoninapun langsung tiba dilokasi dan memberutahukan pihak kepolisian.
Tidak berapa lama mendapat informasi Kapolsek Sungai Pagu AKP Elvi Indra bersama anggota langsung kelokasi untuk mengamankan lokasi, di lokasi banyak warga yang mencurigakan kejadian ini, sehingga Polsek Sungai Pagu belum berani mengambil tindakan dan memberitahukan Satreskrim Polres Solok Selatan bersama Tim Inafisnya.
Tim Inafis Polres Solok Selatan di bawah komando Satreskrim Iptu M.Arvi, siang itu langsung mengolah TKP
Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto melalui Kasat Reskrim AKP M.Arvi kepada Awak Media membernarkan kasus ini, namun pihaknya sedang menyelidiki sebab musabab kasus ini, dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti
Dugaan sementara korban memang murni bunuh diri, dari hasil penyelidikan sementara Tim Inafis menemukan sejumlah bukti pada alat kelaminya keluar sperma, duburnya keluar berak dan tidak ada ditemukan tanda tanda kekerasan.
Diduga korban mengalami kecanduan bermain game online dan korban sering minta pulsa pada orang tuanya, namun orang tuanya yang bekerja di salah satu perkebunan di Sangir Balai Janggo, belum bisa menyanggupi. Entah ini yang membuat korban putus asa.
Dari perkembangan data korban semasa hidup, menurut warga, korban sering murung diri dalam rumah dan jarang bergaul dengan masyarakat.
Polres berharap kepada orang tua, harus selalu berkoordinasi dengan anak anak bagaimana kesehariannya, apakah sekolahnya lancar.
“Jangan orang tua hanya disibukan dengan ekonomi semata, jangan paksakan kehendak orang tua terhadap anak,” ajak Kapolres.