Cek Fakta: Beredar Vid3o TNI Mulai Turun Menjaga Ruslan Buton, Berikut Kebenarannya
PIKIRAN RAKYAT – Tersiar kabar sebuah akun Facebook dengan nama “Akun Vidio viral” mengunggah sebuah video dengan judul “TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”.
Sebelumnya diketahui Ruslan merupakan bekas prajurit TNI AD. Ia dipecat pada 27 Oktober 2017 karena terlibat kasus pembunuhan seorang petani cengkeh bernama La Gode, yang kedapatan mencuri singkong.
Waktu itu, petani itu disiksa di Pos Satgas TNI SSK III Yonif RK 732/Banau, pos yang dikepalai oleh Ruslan, hingga tewas. Pengadilan Militer Ambon pada 6 Juni 2018 menjatuhkan vonis penjara kepada Ruslan selama 1 tahun 10 bulan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com berdarasakan hasil penelusuran Turn Back Hoax, klaim terkait Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sudah mulai menjaga Ruslan Buton berdasarkan video yang diunggah oleh sumber klaim adalah klaim yang salah.
Setelah ditelusuri, ternyata video itu sudah ada sejak tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus Ruslan Buton saat ini.
Lebih jelas, video tersebut adalah ketika massa yang mengaku mahasiswa unjuk rasa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Salah satu kanal Youtube, mengunggah video yang sama pada tanggal 25 September 2019 dengan judul “Sudah saatnya TNI Gabung dengan Mahasiswa”
Di video itu, tampak Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto ikut memberikan orasi pada massa yang mengaku mahasiswa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Baca Juga: Diprediksi Selesai Akhir Tahun, Sinopharm Siap Produksi 120 Juta Dosis Vaksin Covid-19 per Tahun
Karena keterlibatannya di aksi ini, Slamet Soebianto dipanggil ke Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Jumat, 27 September 2019.
Dengan demikian, video yang dibubuhi keterangan “TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”. yang terunggah di akun facebook dengan nama “Akun Vidio viral”, termasuk ke dalam kategori konten keliru atau hoaks
Sebelumnya diketahui Ruslan merupakan bekas prajurit TNI AD. Ia dipecat pada 27 Oktober 2017 karena terlibat kasus pembunuhan seorang petani cengkeh bernama La Gode, yang kedapatan mencuri singkong.
Waktu itu, petani itu disiksa di Pos Satgas TNI SSK III Yonif RK 732/Banau, pos yang dikepalai oleh Ruslan, hingga tewas. Pengadilan Militer Ambon pada 6 Juni 2018 menjatuhkan vonis penjara kepada Ruslan selama 1 tahun 10 bulan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com berdarasakan hasil penelusuran Turn Back Hoax, klaim terkait Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sudah mulai menjaga Ruslan Buton berdasarkan video yang diunggah oleh sumber klaim adalah klaim yang salah.
Setelah ditelusuri, ternyata video itu sudah ada sejak tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus Ruslan Buton saat ini.
Lebih jelas, video tersebut adalah ketika massa yang mengaku mahasiswa unjuk rasa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Salah satu kanal Youtube, mengunggah video yang sama pada tanggal 25 September 2019 dengan judul “Sudah saatnya TNI Gabung dengan Mahasiswa”
Di video itu, tampak Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto ikut memberikan orasi pada massa yang mengaku mahasiswa di dekat Mabes TNI, Cilangkap, pada Rabu, 25 September 2019.
Baca Juga: Diprediksi Selesai Akhir Tahun, Sinopharm Siap Produksi 120 Juta Dosis Vaksin Covid-19 per Tahun
Karena keterlibatannya di aksi ini, Slamet Soebianto dipanggil ke Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), Jumat, 27 September 2019.
Dengan demikian, video yang dibubuhi keterangan “TNI sdah mlai turun mnjaga ruslan buton”. yang terunggah di akun facebook dengan nama “Akun Vidio viral”, termasuk ke dalam kategori konten keliru atau hoaks