Kisah Pilu di Balik Foto Gadis Yatim Piatu di Makam Ibunda


Peringatan Hari Ibu yang digelar setiap tahun justru membuat gadis Malaysia bernama Nurul NurHalilah Abdul Rahman merasa sedih.

Itu karena ibunya meninggal dunia karena kanker ovarium pada tahun 2015. Ayahnya juga sudah meninggal dunia sebelum dia dilahirkan lebih dari 20 tahun yang lalu.

NurHalilah yang lebih akrab dipanggil Lila merupakan anak tunggal. Sejak 2016 hingga 2019 dia tinggal bersama keluarga bibinya di Seri Kembangan, Selangor.

Kisah Lila menjadi viral setelah dia mengunggah foto lama. Di foto yang diunggah pada Minggu, 10 Mei 2020, Lila sedang berdoa di pusara ibunya.


1 dari 4 halaman
Sedih Setiap Peringati Hari Ibu
Lila mengaku sangat sedih setiap kali melihat kebersamaan teman-temannya dengan ibu mereka ketika memperingati Hari Ibu.

" Ketika melihat orang lain merayakan Hari Ibu, saya harus bersedih sebab teringat almarhumah. Tetapi apa daya, saya sudah ridho dan selalu berdoa untuk ibu saya," katanya.


2 dari 4 halaman
Doa dan Foto Jadi Penawar Rindu
Bagi Lila, hanya doa dan foto yang menjadi penawar rindunya kepada sang ibu. Meski separuh nyawanya hilang, Lila harus tegar dengan tantangan hidup di masa depan.

" Jika terlalu menuruti emosi memang sedih. Tapi Alhamdulillah pegangan agama saya masih kuat. Saya ingin meneruskan hidup," ujar Lila.

Dia bahkan berusaha memperbanyak amalan kebaikan agar bisa bertemu dengan ibunya kelak di akhirat.


3 dari 4 halaman
Tak Ada yang Bisa Gantikan Ibu
Menurut Lila, sebagian orang mungkin mudah mengatakan hilang satu, tumbuh seribu. Tapi bagi Lila ibunya tidak bisa digantikan oleh siapa pun.

" Meskipun orang lain suruh menganggap seperti ibu sendiri, tapi saya merasakan perbedaan dan tidak ada yang bisa menggantikan ibu saya," katanya.


4 dari 4 halaman
Hormati Orangtua Selagi Masih Hidup
Lila kemudian berpesan agar mereka yang berstatus anak untuk senantiasa menghargai kedua orangtua selagi mereka masih ada.

" Selagi orangtua masih ada, berbaktilah sebelum terlambat. Jika orangtua sudah menghadap-Nya, menyesal tidak ada gunanya, menangis air mata darah juga tidak akan mengembalikan mereka," ujar Lila.

Menurut Lila, sekarang dia telah kembali ke rumah asalnya di Alor Setar, Kedah, setelah menamatkan ujian akhir sekolah menengah Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM).