Kemarahan Gus Jazil Memuncak, Denny Siregar Sebut Santri Tahfidz Qur’an Calon Teroris


Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid menyesalkan pegiat media sosial Denny Siregar yang menuding santri tahfidz Qur’an sebagai calon teroris. Tudingan ini membuat marah umat Islam di Tasikmalaya dan berujung pada aksi “Bela Santri” dan pelaporan ke polisi.



“Saya sempat marah dan sangat menyesalkan tudingan itu. Saya sebagai Ketua Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an ikut tersinggung dan menyayangkan pernyataan itu, apalagi dalam situasi yang membutuhkan kegotong-royongan ini kalau bisa jangan mengumbar kata tudingan yang bisa memperkeruh suasana,” kata politikus PKB yang biasa disapa Gus Jazil itu di Jakarta.

Gus Jazil meminta Denny agar lebih baik memperbanyak bacaan dan belajar Al Qur’an. “Tolong jaga mulutnya dengan kata-kata yang baik, dan dipakai untuk membaca Al Qur’an,” tegasnya.

Ia juga berharap, Denny segera mengklarifikasi tudingan itu. “Jika informasi yang disampaikan Denny itu benar, segera mohon maaf secara terbuka kepada santri dan umat islam,” tandasnya.



Pria asal Bawean Gresik Jawa Timur itu mengungkapkan, wajar jika saat ini umat islam dan santri di Tasikmalaya menggelar aksi dan melaporkan Denny ke Polisi.


“Tentu marah wajar, tapi saya mohon para santri dan penghafal Al Qur’an dapat memaafkan dan menahan diri dari tindakan yang dapat menyalahi nilai nilai Al Qur’an itu sendiri. Kami yakin ahlil Qur’an akan selalu menebar kebaikan dan cinta damai,” katanya.


Nenek 120 tahun: “Pembersihan pembuluh darah sangatlah mudah!“
Lebih lanjut, Gus Jazil juga meminta Forum Mujahid Tasikmalaya yang merupakan gabungan massa dari berbagai ormas, OKP, LSM, santri dan pimpinan pondok pesantren tidak melakukan aksi-aksi yang justru merugikan nama baik islam.

“Serahkan saja ke pihak yang berwajib. Berkas laporan kasus tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan penggunaan foto tanpa izin yang diduga dilakukan Denny Siregar sudah diterima polisi. Jadi kita serahkan sepenuhnya ke polisi,” imbaunya.

Sebelumnya, pada tanggal 27 Juni 2020 pegiat media sosial Denny Siregar memposting tulisan menghina serta memfitnah para santri Tahfidz Al Qur’an Daarul Ilmi dengan judul ‘Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang,’. Denny juga memposting foto para santri di pesantren itu. Padahal, foto tersebut saat para santri sedang mengikuti aksi 212 beberapa waktu silam.

Kini, postingan tersebut telah dihapus. Pimpinan Ponpes Tahfidz Al Qur’an Daarul Ilmi, Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Gani menggap postingan Denny tersebut merupakan penghinaan terhadap pesantren, keluarga santri, para pengajar dan umat Islam Kota Tasik.



“Tentu itu penghinaan serta pencemaran nama baik pesantren. Pihak keluarga santri juga tentunya kecewa. Kami juga marah serta merasa terusik dengan semua pernyataan Denny. Kita akan proses sampai benar-benar Denny dijebloskan ke penjara. Jangan main-main dengan Tasik,” tegasnya. (JP)